Sistem Pemilu di Amerika
Sistem Pemilu di Amerika – Semenjak beberapa minggu yang lalu mata publik dunia tertuju pada hajat empat tahunan, pesta demokrasi,
yang ada di Amerika. Stasiun televisi di Indonesia pun banyak yang
melakukan siaran langsung proses debat kandidat presiden dan wakil
presiden Amerika. Pertarungan kandidat
mana yang nantinya akan memimpin bukan hanya di gedung putih, namun
juga seluruh kehidupan ekonomi dan politik di seluruh dunia. Negara adi
kuasa ini seolah tidak dapat dipisahkan dari deru laju ekonomi dan
politik di dunia, meski kadang pengaruh tersebut hanya menguntungkan
mereka saja. Oleh karena itu proses pemilihan presiden di negeri paman
sam ini menjadi hajatan dunia yang paling disorot.
Sistem Pemilu di Amerika
Lalu apakah sistem pemilu di Amerika
ini sama denan apa yang terjadi di negeri kita? Secara singkat mungkin
dapat dijawab dengan kata “tidak”. Mungkin sedikit uraian di bawah ini
dapat memberikan jawaban tepatnya.
Pada dasarnya Pemilihan Umum di Amerika
dilaksanakan tiap dua tahun sekali di bulan Nopember pada tahun genap.
Dan pemilu selalu jatuh pada hari Selasa yang jatuh setelah Senin
pertama pada bulan tersebut. Meskipun demikian, hanya 4 tahun sekali
posisi Presiden Amerika diperebutkan. Dan proses pemilihan presiden
inilah yang paling menarik perhatian dari seluruh dunia. Dan di tahun
2012 ini merupakan pemilihan presiden yang akan menentukan apakah
Barrack Obama atau kah Willard Mitt Romney yang menjadi presiden Amerika
untuk empat tahun ke depan.
Sedangkan Pemilu Amerika pada 2010, yang
tidak memperebutkan jabatan Presiden, tidak banyak menyita perhatian
dunia luar. Pemilu seperti ini disebut juga pemilu paruh waktu (midterm
election), karena terjadinya persis pada separuh masa jabatan Presiden
yang sedang berkuasa, dan hasilnya dapat diinterpretasikan sebagai
evaluasi, dukungan, ataupun penolakan rakyat atas kebijakan-kebijakan
Presiden.
Pemilihan digelar pada setiap tahun
genap di wilayah federal dan sebagian besar negara bagian serta lokal
untuk berbagai jabatan pemerintahan di AS. Beberapa negara bagian dan
wilayah lokal mengadakan pemilihan setiap tahun ganjil. Setiap empat
tahun, warga Amerika memilih seorang presiden dan wakilnya. Sedangkan
setiap dua tahun, warga Amerika memilih ke 435 anggota DPR AS dan
kira-kira sepertiga dari 100 anggota Senat Amerika Serikat. Masa bakti
setiap senator enam tahun.
Ada dua ragam dasar pemilu AS: pemilihan
pendahuluan dan pemilihan umum. Pemilihan pendahuluan dilakukan sebelum
pemilihan umum untuk menentukan calon-calon dari partai yang akan maju
untuk pemilihan umum. Para calon yang menang dalam pemilihan pendahuluan
selanjutnya mewakili partainya dalam pemilu. (baca lengkap: Wikipedia)
Penghitungan Suara Pemilu di Amerika
Lalu bagaimana sistem penghitungan suara sehingga
nantinya seorang kandidat dinyatakan menjadi seorang seorang Presiden
dan Wakil Presiden Amerika? Penjelasan singkat yang dikutip dari
inilah.com ini mungkin dapat menjelaskan secara jelas bagaimana sistem
penghitungan suaranya.
Sistem Electoral College
merupakan inti dari sistem pemilihan umum Amerika untuk menentukan
Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Penduduk Amerika yang berhak
memilih tidak benar-benar menunjuk kandidat presiden mereka. Namun,
memberi suara untuk anggota electoral college.
Ide menggungkan electoral college
pertama muncul pada 1787, tahun yang sama ketika Undang-Undang Amerika
dituliskan. Di Pasal II Bab 1 Undang-Undang disebutkan kerangka pikiran electoral college. Berikut isinya.
Setiap negara bagian hendaknya menunjuk, sebagaimana diatur perundang-undangan, sejumlah Electors, setara jumlah Senator dan Perwakilan (Representative) yang layak mewakili negara bagian di dalam Kongres: namun tak boleh ada Senator atau Representative, atau seseorang yang menjabat yayasan atau memperoleh laba atas nama Amerika Serikat, ditunjuk sebagai Elector.
Nantinya, anggota Electoral College yang telah terpilih akan melakukan pemilihan presiden. Terdapat 538 electoral college
yang harus diperebutkan dua kandidat Presiden Amerika Serikat (AS).
Kandidat yang lebih dulu mencapai 270 suara, adalah pemenangnya.
Di setiap negara bagian memiliki jumlah Electoral College
yang berbeda-beda. Perbedaan itu bukan dipengaruhi oleh luas wilayah
namun lebih pada jumlah penduduk yang mendiami negara bagian tersebut.
Negara bagian yang paling banyak mempunyai anggota Electoral College adalah California dengan jumlah 55 suara.
Belajar dari Sistem Pemilu di Amerika
Bagi kita rakyat Indonesia, mungkin sistem pemilu di Amerika
ini hampir mirip dengan sistem pemilu kita di jaman dulu. Dimana
presiden dipilih oleh anggota DPR RI. Namun keduanya tidak dapat
disamakan. Kedewasaan dan kematangan sistem pemilu Amerika dan rakyatnya
harus dapat diambil oleh seluruh pihak yang berkaitan dengan pemilihan
umum atau pun oleh seluruh rakyat Indonesia.
Semoga tulisan tentang sistem pemilu di Amerika ini dapat memberikan
gambaran tentang pemilu di Amerika dan menumbuhkan kedewasaan rakyat
Indonesia dalam bidang politik.
Posted by Unknown
on 21.32. Filed under
Mancanegara,
news,
top
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response